Latest Games :

Blog speed

Home » » FTA ASEAN-China . . . Gimana Imbasnya bagi Dunia Otomotif R2?

FTA ASEAN-China . . . Gimana Imbasnya bagi Dunia Otomotif R2?

Monday, January 11, 2010 | 0 komentar

Posted by Taufik in Tentang Motor.
Tags: ,
trackback
250cc,Water Cooled GasScooter
ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) sebuah Kesepakatan perdagangan bebas yang telah di teken oleh Pemerintah di Bandar Seri Begawan, Brunei, pada tanggal 6 November Tahun 2001 silam. Pada kesepakatan ini, Terhitung mulai Januari 2010, bea masuk produk manufaktur China ke ASEAN, termasuk Indonesia, ditetapkan maksimal 5 persen, sedangkan di sektor pertanian 0 persen. Nah sebenarnya ada tengat waktu 9 tahun tuh sebelum akhirnya tahun kesepakatan itu diberlakukan. melalui ACFTA ini sebenarnya bisa dimaksimalkan keuntungan jika kita dapat mempersiapkan diri selama 9 tahun kemarin. Alih-alih melihat sisi positifnya, yang bergaung adalah pesan kontraproduktifnya . . .kenapa, karena kita terlena selama 9 tahun kemarin. Nggak terlihat usaha signifikan untuk bersiap, alhasil semua ketakutan akan Keunggulan daya saing produk China yang bukanlah terletak pada jaringan produksi regional atau internasional, tetapi pada harga-harga produk yang jauh lebih murah dibandingkan negara-negara lain. Nah Gimana pengaruhnya bagi dunia Otomotif R2?
250CC-Scooter-Moped-YY250T-C-
250CC-Scooter-Moped-YY250T-C-
Setelah menilik beberapa produsen motor dari china, saya berkesimpulan bahwa untuk sementara ini Minerva merupakan Pimpinan klasemennya, sedangkan merk merk lain yang banyak bertebaran beberapa tahun yang lalu seperti terkena seleksi alam. Maksud saya yang nggak bisa survive maka mati muda.  coba kita kerek dulu pendapat Herman Guntoro, Regional Manager PT Minerva Motor Indonesia (MMI) di Blog Mas Arif JA
“diperlukan usaha ekstra dari mocin untuk bisa bersaing dengan produksi motor Jepang. Tanpa dibekali dengan kualitas, identitas, serta image yang jelas, produk mocin akan ditinggalkan di pasar”
Jialing JH600
Jialing JH600
Minerva lah yang paling bisa survive di daerah perkotaan, sementara merk-merk lain seperti Jialing, Vivamas, Viar, dan Kaisar hanya bisa berkonsentrasi di daerah. Kenapa Minerva bisa survive? analisa saya karena sepertinya yang dilakukan ATPM nya walau masih perlu pembenahan disana-sini sudah mencerminkan bahwa mereka bukan sekedar jualan. Kita dapat lihat varian 150nya yang CBR 150 like itu, dari pertama kali brojol sudah beberapa kali mengalami update, yang bro sekalian bisa ketahui dari jenis GEN ( generation?) Nya R150. Di perkuat pula dengan upaya pemulihan image mocin dengan melakukan upaya pembentukan aliansi positif dalam membangun sinergi marketing yang saling menguntungkan dengan brand-brand eropa semisal Sach dan Migeli, untuk hal ini telah saya ulas di artikel co-branding terdahulu
Trike Chopper (TRIKE250)
Trike Chopper (TRIKE250)
Saya cukup sependapat dengan Pendapat Pak freddyanto Basuki dari KMI yang menyatakan di Kompas.com dan Blog JA bahwa Konstelasi pasar roda dua masih belum dapat digoyangkan oleh produk-produk dari China, setidaknya untuk saat ini. Sedangkan untuk waktu kedepan . . . yaah gak ada yang tahu deh, soalnya ada bahaya laten yang harus senantiasa menjadi bahan kewaspadaan pabrikan merk jepang Yaitu Keunggulan value dari Produk China, cmiiw. Begitu menurut saya, menurut brother semua gimana?, silahkan di share.
Taufik of BuitenZorg
note : gambar-gambar yang menyertai artikel ini (kecuali Jialing JH600) adalah beberapa motor yang saya ambil dari website produk made in china
Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Panawuan's.Blogs - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger